Puisi adalah salah satu
bentuk karya sastra yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa yang
padat, dan bermakna kias. Puisi merupakan hasil ungkapan perasaan
penyair yang dituangkan melalui kata-kata/bahasa yang sengaja dipilih
penyair.
B. Ciri Puisi- Puisi memiliki bahasa yang padat, bermakna konotatif, bersifat sugestif, ekspresif, asosiatif, dan magis.
- Dari segi bentuk, puisi seringkali tersusun berupa larik-larik dan bait-bait.
- Puisi seringkali mementingkan rima/bunyi.
Unsur pembangun puisi terdiri atas
- Struktur fisik (diksi, pengimajian, majas, tipografi)
- Struktur batin (tema, amanat, nada, perasaan)
- Sebagai alat pengungkapan diri,
- Sebagai alat untuk memahami secara lebih jelas dan mendalam ide-ide yang ditulisnya,
- Sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran diri terhadap lingkungan,
- Sebagai alat untuk melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan bersastra,
- Sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan menggunakan bahasa sebagai media komunikasi,
- Meningkatkan inisiatif penulis
1. Menentukan tema
Penentuan/pencarian ide untuk
menulis sebuah puisi merupakan tahap persiapan dan usaha. Ketika hati
seseorang tergerak untuk menulis puisi maka ia harus berusaha mencari
ide yang akan dituangkan dalam puisinya. Yang namanya ide selalu datang
dengan tiba-tiba. Ide ini dapat berkaitan dengan masalah sosial,
keagamaan, kesedihan, dan lain-lain. Bagi orang yang sudah terbiasa
menulis puisi, ide yang akan ditulis dalam puisi biasanya muncul secara
tiba-tiba ketika melihat atau mengamati lingkungan sekitarnya. Ide puisi
dapat juga dicari secara sengaja dari lingkungan sekitar kita, terutama
bagi mereka yang baru berlatih. Informasi dan pengalamanpun harus
dikumpulkan untuk menguatkan ide yang ditemukan.
2. Mengendapkan ide.
Setelah ide diperoleh, penulis harus
berjuang untuk mewujudkannya dalam bentuk puisi. Pada tahap ini, penulis
memerlukan perenungan untuk mengolah dan memperkaya ide yang didapat
dengan pengalaman batin. Misalnya, untuk menulis puisi anak penjual
koran, Anda dapat merenung bagaimana jika Anda yang menjadi penjual
koran itu.
3. Mewujudkan ide menjadi puisi
Untuk mewujudkan ide menjadi
sebuah puisi dibutuhkan keterampilan berbahasa karena bahasalah yang
Anda gunakan sebagai media ekspresi. Anda harus bergelut dan bergulat
dengan kata-kata. Kreativitas Anda untuk memilih diksi dan majas
ditantang pada tahap ini. Anda harus mampu menemukan kata-kata yang
tepat untuk mengekspresikan puisi Anda. Keindahan puisi Anda dapat
terlihat dari tepat tidaknya Anda memilih, menjalin, dan menggunakan
kata-kata pada tempatnya yang wajar. Semakin sering Anda menulis puisi,
Anda akan semakin terampil mengekspresikan puisi dalam bahasa yang indah
(estetis).
Contoh pilihan kata dan majas:a. pita hitam (belasungkawa)
b. dewi malam (bulan)
c. aku ini binatang jalang (orang yang bebas, tidak mau terikat)
d. mau hidup seribu tahun lagi (tak ingin mati)
4. Mengevaluasi hasil tulisan
Setelah Anda selesai menulis
puisi, Anda dapat melakukan penilaian secara kritis terhadap puisi yang
telah Anda buat. Bila perlu, puisi tersebut dapat dimodifikasi,
direvisi, ditambah, atau dihilangkan bagian-bagian yang tidak sesuai.
Evaluasi juga dapat dilakukan dengan membandingkan puisi Anda dengan
puisi orang lain. Selain itu juga mendiskusikan puisi Anda dengan orang
lain untuk mendapatkan masukan bagi penyempurnaan karya tersebut.
Membaca langkah-langkah penulisan puisi
di atas, tampaknya bukan hal sulit untuk menulis sebuah puisi. Oleh
karena itu, Anda harus segera mencoba menulis puisi. Jangan ragu untuk
memulai. Yang penting sebagai penulis pemula Anda dapat membangun sebuah
makna yang utuh dalam puisi yang Anda buat, walau di sana sini ada
beberapa hal yang perlu dibenahi. Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar