Beberapa macam HORMON MANUSIA dan
FUNGSINYA
hormon
merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar ( kelenjar
endokrin ) dan mempunyai peranan strategis bagi kelangsungan hidup mahkluk
hidup tak terkecuali manusia.
Secara umum , hormon di dalam tubuh berfungsi dalam mengkoordinasi kan proses-proses fisiologis dalam tubuh kita.
Setidaknya ada 3 fungsi utama dari sistem hormon, yaitu :
Secara umum , hormon di dalam tubuh berfungsi dalam mengkoordinasi kan proses-proses fisiologis dalam tubuh kita.
Setidaknya ada 3 fungsi utama dari sistem hormon, yaitu :
- mempertahankan keseimbangan tubuh
- merespons stress pada tubuh secara tepat
- mengatur pertumbuhan dan perkembangan tubuh
Ada banyak jenis hormon yang disekresi kan oleh kelenjar
endokrin, dengan beragam funggsi serta peranan masing-masing.
Pelajari tabel di bawah ini.
Tabel berbagai macam hormon pada manusia beserta fungsinya.
No
|
Nama hormone
|
Fungsinya
|
1.
|
Anti Diuretik Hormone ( ADH )
|
Meningkatkan absorbsi air
dr tubulus ginjal dan meningkatkan tekanan darah
|
2.
|
Oksitosin
|
Merangsang kontraksi
uterus, pengeluaran air susu
|
3.
|
Growth Hormone
( GH )
|
Merangsang pertumbuhan
tulang dan otot, meningkatkan sintesis protein,mobilisasi lemak, menurunkan
metabolisme karbohidrat
|
4.
|
Prolaktin
|
Meningkatkan perkembangan
payudara selama kehamilan dan produksi air susu setelah kelahiran
|
5.
|
Tiroid Stimulating
Hormone ( TSH )
|
Merangsang produksi dan
sekresi hormon tiroid
|
6.
|
Adenocorticotropic
Hormone ( ACTH )
|
Merangsang sekresi dan
produksi hormon steroid dan korteks adrenal
|
7
|
Luteinizing hormon ( LH )
|
Merangsang pertumbuhan
korpus luteum, ovulasi, produksi esterogen dan progesteron ( pd wanita )
Merangsang sekresi testosteron,
perkembangan jaringan interstisial ( pd pria )
|
8
|
Folicel stimulating
hormone
|
Merangsang pertumbuhan folikel telur dan ovulasi ( pd. Wanita )
Merangsang produksi sperma ( pd pria )
|
9
|
Melanosit stimulating
hormone
|
Bersama dg ACTH terlibat dalam pembentukan kulit
|
10
|
Tiroksin ( T4 ) dan
Triidotironin ( T3 )
|
Meningkatkan laju
metabolisme, sensitivitas kardiovaskuler thd aktivasi saraf simpatik,
mempengaruhi kematangan homeostasis otot skelet
|
11
|
Kalsitonin
|
Menurunkan konsentrasi Ca
dan fosfat,
|
12
|
Hormon paratiroid
|
Meningkatkan konsentrasi
Ca dlm darah, menurunkan kadar fosfat darah, bekerja mempengaruhi tulang,
usus, ginjal, dan sel-sel lainnya
|
13
|
Adrenalin / epinefrin
|
Meningkatkan kecepatan
denyut jantung, dan tekanan darah, mengatur diameter arteriol, merangsang
kontraksi otot polos, meningkatkan konsentrasi gula darah
|
14
|
Noradrenalin /
norepinefrin
|
Menyebabkan konstriksi
arteriol dan meningkatkan laju metabolisme
|
15
|
Glukokortikoid ( kortison
dan kortikosteron )
|
Mempengaruhi proses metabolisme,
mengatur konsentrasi gula darah, antiinflamasi, mempengaruhi proses
pertumbuhan, menurunkan pengaruh stress dan sekresi ACTH
|
16
|
Insulin
|
Menurunkan gula darah,
meningkatkan simpanan glikogen, mempengaruhi otot, hati dan jaringan adiposa
|
17
|
Glukagon
|
Meningkatkan kadar gula
darah
|
18
|
Estrogen
|
Mempengaruhi perkembangan
organ seks dan ciri-ciri kelamin wanita, merangsang perkembangan folikel
telur, mempengaruhi siklus menstruasi, merangsang penealan dinding uterus,
dan memeilihara kehamilan
|
19
|
Progesteron
|
mempengaruhi siklus
menstruasi, merangsang penealan dinding uterus, dan memeilihara kehamilan
|
20
|
Human chorionic
gonadotrpin ( HCG )
|
Memelihara kehamilan
|
21
|
Testosteron
|
Mempengaruhi perkembangan
organ seks dan ciri kelamin pria, serta pembentukan sperma
|
1.
Melatonin
Hormon ini diproduksi di kelenjar pineal dan berfungsi sebagai antioksidan dan mengontrol tidur. Meskipun hormon ini diproduksi secara alami oleh tubuh, tapi kelebihan maupun kekurangan hormon dapat berakibat buruk bagi tubuh.
Kelebihan hormon melatonin dapat menyebabkan lesu, gangguan hati, gangguan mata, kelelahan, disorientasi, pikiran dan perilaku psikotik, kebingungan, mengantuk, gangguan berbicara, gemetar, sakit kepala dan pusing.Sedangkan defisiensi atau kekurangan hormon melatonin akan menyebabkan kesulitan tidur atau insomnia, tidur tidak nyenyak, pembesaran prostat, depresi, kelelahan, siklus haid tidak teratur, gelisah, sindrom premenstruasi (PMS), katarak, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung (aritmia).
2. Serotonin
Hormon serotonin diproduksi di saluran pencernaan. Hormon ini berfungsi mengontrol mood atau suasana hati, nafsu makan dan tidur.
Kelebihan hormon serotonin bisa menyebabkan kegelisahan, kebingungan, peningkatan denyut jantung, pupil melebar, kehilangan koordinasi otot, berkeringat, diare, sakit kepala, menggigil, mual, muntah, kejang, demam tinggi, detak jantung tak teratur, gerakan tidak terkendali dan hilangnya kesadaran.
Kekurangan hormon serotonin dapat menyebabkan kecemasan, tertekan, fobia, pesimistis, gelisah, tidak percaya diri, mudah marah, gangguan tidur, PMS, sakit kepala dan sakit punggung.
3. Tiroid
Hormon tiroid diproduksi di kelenjar tiroid. Hormon ini berfungsi untuk peningkatan tingkat metabolisme basal dan mempengaruhi sintesis protein.
Kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan diare, denyut jantung tidak teratur, sakit kepala, menggigil, gugup, kejang perut, demam, sakit dada, atau kesulitan tidur.
Sedangkan kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan lelah, lesu, sembelit, nyeri sendi dan otot, ramput atau kuku tipis dan rapuh, kurang dorongan seksual, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, detak jantung lambat, gangguan konsentrasi dan memori. Bahkan beberapa dapat menyebabkan depresi dan gangguan jiwa lainnya.
4. Adrenalin
Hormon adrenalin diproduksi di medula adrenal. Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan meningkatkan denyut jantung), meningkatkan katalisis dari glikogen dalam hati, kerusakan lipid dalam sel lemak, serta menekan sistem kekebalan.
Kekurangan hormon adrenalin dapat menyebabkan pening, pusing, kelelahan, penurunan berat badan. Beberapa mengalami gangguan usus, peningkatan pigmentasi kulit, depresi, nyeri otot dan sakit pinggang akut.
5. Dopamin
Hormon ini diproduksi di ginjal dan hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, menghambat pelepasan prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior.
Kelebihan dopamin dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, detak jantung tidak teratur, sakit dada, kesulitan bernapas, perubahan jumlah urin, perubahan warna kulit, sakit di kaki dan lengan.
Kekurangan hormon dopamin dapat menyebabkan tertekan, motivasi rendah, kesulitan memberikan perhatian dan berkonsentrasi, berpikir lambat, rendah libido dan impotensi, mudah lelah, berat badan cepat naik, dan mengalami gangguan tidur.
6. Gastrin
Hormon ini diproduksi di duodenum (usus 12 jari), yang befungsi untuk sekresi asam lambung oleh sel parietal.
Kelebihan gastrin dapat menyebabkan penyakit gastrinoma yaitu tumor jinak.
7. Hormon pertumbuhan (HGH)
Hormon ini diproduksi di pituitari anterior, dan berfungsi merangsang pertumbuhan dan reproduksi sel, melepaskan faktor pertumbuhan 1 mirip insulin dari hati.
Kelebihan hormon pertumbuhan dapat menyebabkan tumor hipofisis yang jinak dan tumbuh secara perlahan. Juga dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan penglihatan, tekanan saraf optik, kelebihan tulang rahang, jari tangan dan kaki, kelemahan otot, resistensi insulin. Bahkan dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dan berkurangnya fungsi seksual.
Kekurangan hormon ini pada anak-anak dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan tubuh pendek dan tertundanya kematangan seksual. Sedangkan pada orang dewasa kekurangan hormon pertumbuhan jarang terjadi, tapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan obesitas, penurunan massa otot dan pengurangan energi dan kualitas hidup.
8. Insulin
Hormon ini diproduksi di pankreas dan berfungsi untuk pengambilan glukosa, glikogenesis dan glikolisis di hati dan otot dari darah.
Kelebihan insulin dapat menyebabkan kadar gula darah sangat rendah, detak jantung tidak teratur, berkeringat, gemetaran, mual, kelaparan berat dan kecemasan. Kadang-kadang juga menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah).
kekurangan insulin dapat menyebabkan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang dapat mengakibatkan penyakit diabetes mellitus.
9. Testosteron
Hormon ini diproduksi di testis dan berfungsi sebagai hormon seks pria. Hormon ini merangsang pematangan organ-organ seks pria, skrotum, pertumbuhan jenggot, pertumbuhan massa otot dan kekuatan, dan peningkatan kepadatan tulang.
Kelebihan hormon ini dapat menyebabkan peningkatan libido berlebihan dan mudah marah. Kekurangan testosteron dapat menyebabkan penyakit atau kerusakan pada hipotalamus (kelenjar di bawah otak) atau testis yang menghambat sekresi hormon dan produksi testosteron (hipogonadisme).
Kekurangan testoreton juga dapat membuat kerutan di wajah, kehilangan otot tubuh, pinggang menggendut, kelelahan yang kronis, penurunan libido, disfungsi ereksi dan kesulitan mencapai orgasme ini bisa terjadi pada pria juga wanita.
10. Progesteron
Hormon ini diproduksi di ovarium, kelenjar adrenal dan plasenta (saat hamil). Hormon progesteron berfungsi menaikkan faktor pertumbuhan epidermal, meningkatkan temperatur inti selama ovulasi, mengurangi kejang dan rileks otot polos (memperluas saluran pernapasan dan mengatur lendir), anti-inflamasi, mengurangi kandung empedu kegiatan, normalisasi darah dan pembekuan pembuluh darah.
Hormon progesteron juga membantu fungsi tiroid dan pertumbuhan tulang dengan osteoblast Relsilience di tulang, gigi, gusi, sendi, tendon, ligamen dan kulit. Penyembuhan dengan mengatur fungsi kolagen saraf dan penyembuhan dengan mengatur mielin, serta mencegah kanker endometrium dengan mengatur efek estrogen.
Kekurangan progesteron bisa membuat kecemasan, susah tidur, susah beristirahat, panik, gelisah, kekurangan cairan dan payudara membengkak.
Hormon ini diproduksi di kelenjar pineal dan berfungsi sebagai antioksidan dan mengontrol tidur. Meskipun hormon ini diproduksi secara alami oleh tubuh, tapi kelebihan maupun kekurangan hormon dapat berakibat buruk bagi tubuh.
Kelebihan hormon melatonin dapat menyebabkan lesu, gangguan hati, gangguan mata, kelelahan, disorientasi, pikiran dan perilaku psikotik, kebingungan, mengantuk, gangguan berbicara, gemetar, sakit kepala dan pusing.Sedangkan defisiensi atau kekurangan hormon melatonin akan menyebabkan kesulitan tidur atau insomnia, tidur tidak nyenyak, pembesaran prostat, depresi, kelelahan, siklus haid tidak teratur, gelisah, sindrom premenstruasi (PMS), katarak, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung (aritmia).
2. Serotonin
Hormon serotonin diproduksi di saluran pencernaan. Hormon ini berfungsi mengontrol mood atau suasana hati, nafsu makan dan tidur.
Kelebihan hormon serotonin bisa menyebabkan kegelisahan, kebingungan, peningkatan denyut jantung, pupil melebar, kehilangan koordinasi otot, berkeringat, diare, sakit kepala, menggigil, mual, muntah, kejang, demam tinggi, detak jantung tak teratur, gerakan tidak terkendali dan hilangnya kesadaran.
Kekurangan hormon serotonin dapat menyebabkan kecemasan, tertekan, fobia, pesimistis, gelisah, tidak percaya diri, mudah marah, gangguan tidur, PMS, sakit kepala dan sakit punggung.
3. Tiroid
Hormon tiroid diproduksi di kelenjar tiroid. Hormon ini berfungsi untuk peningkatan tingkat metabolisme basal dan mempengaruhi sintesis protein.
Kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan diare, denyut jantung tidak teratur, sakit kepala, menggigil, gugup, kejang perut, demam, sakit dada, atau kesulitan tidur.
Sedangkan kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan lelah, lesu, sembelit, nyeri sendi dan otot, ramput atau kuku tipis dan rapuh, kurang dorongan seksual, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, detak jantung lambat, gangguan konsentrasi dan memori. Bahkan beberapa dapat menyebabkan depresi dan gangguan jiwa lainnya.
4. Adrenalin
Hormon adrenalin diproduksi di medula adrenal. Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan meningkatkan denyut jantung), meningkatkan katalisis dari glikogen dalam hati, kerusakan lipid dalam sel lemak, serta menekan sistem kekebalan.
Kekurangan hormon adrenalin dapat menyebabkan pening, pusing, kelelahan, penurunan berat badan. Beberapa mengalami gangguan usus, peningkatan pigmentasi kulit, depresi, nyeri otot dan sakit pinggang akut.
5. Dopamin
Hormon ini diproduksi di ginjal dan hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, menghambat pelepasan prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior.
Kelebihan dopamin dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, detak jantung tidak teratur, sakit dada, kesulitan bernapas, perubahan jumlah urin, perubahan warna kulit, sakit di kaki dan lengan.
Kekurangan hormon dopamin dapat menyebabkan tertekan, motivasi rendah, kesulitan memberikan perhatian dan berkonsentrasi, berpikir lambat, rendah libido dan impotensi, mudah lelah, berat badan cepat naik, dan mengalami gangguan tidur.
6. Gastrin
Hormon ini diproduksi di duodenum (usus 12 jari), yang befungsi untuk sekresi asam lambung oleh sel parietal.
Kelebihan gastrin dapat menyebabkan penyakit gastrinoma yaitu tumor jinak.
7. Hormon pertumbuhan (HGH)
Hormon ini diproduksi di pituitari anterior, dan berfungsi merangsang pertumbuhan dan reproduksi sel, melepaskan faktor pertumbuhan 1 mirip insulin dari hati.
Kelebihan hormon pertumbuhan dapat menyebabkan tumor hipofisis yang jinak dan tumbuh secara perlahan. Juga dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan penglihatan, tekanan saraf optik, kelebihan tulang rahang, jari tangan dan kaki, kelemahan otot, resistensi insulin. Bahkan dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dan berkurangnya fungsi seksual.
Kekurangan hormon ini pada anak-anak dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan tubuh pendek dan tertundanya kematangan seksual. Sedangkan pada orang dewasa kekurangan hormon pertumbuhan jarang terjadi, tapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan obesitas, penurunan massa otot dan pengurangan energi dan kualitas hidup.
8. Insulin
Hormon ini diproduksi di pankreas dan berfungsi untuk pengambilan glukosa, glikogenesis dan glikolisis di hati dan otot dari darah.
Kelebihan insulin dapat menyebabkan kadar gula darah sangat rendah, detak jantung tidak teratur, berkeringat, gemetaran, mual, kelaparan berat dan kecemasan. Kadang-kadang juga menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah).
kekurangan insulin dapat menyebabkan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang dapat mengakibatkan penyakit diabetes mellitus.
9. Testosteron
Hormon ini diproduksi di testis dan berfungsi sebagai hormon seks pria. Hormon ini merangsang pematangan organ-organ seks pria, skrotum, pertumbuhan jenggot, pertumbuhan massa otot dan kekuatan, dan peningkatan kepadatan tulang.
Kelebihan hormon ini dapat menyebabkan peningkatan libido berlebihan dan mudah marah. Kekurangan testosteron dapat menyebabkan penyakit atau kerusakan pada hipotalamus (kelenjar di bawah otak) atau testis yang menghambat sekresi hormon dan produksi testosteron (hipogonadisme).
Kekurangan testoreton juga dapat membuat kerutan di wajah, kehilangan otot tubuh, pinggang menggendut, kelelahan yang kronis, penurunan libido, disfungsi ereksi dan kesulitan mencapai orgasme ini bisa terjadi pada pria juga wanita.
10. Progesteron
Hormon ini diproduksi di ovarium, kelenjar adrenal dan plasenta (saat hamil). Hormon progesteron berfungsi menaikkan faktor pertumbuhan epidermal, meningkatkan temperatur inti selama ovulasi, mengurangi kejang dan rileks otot polos (memperluas saluran pernapasan dan mengatur lendir), anti-inflamasi, mengurangi kandung empedu kegiatan, normalisasi darah dan pembekuan pembuluh darah.
Hormon progesteron juga membantu fungsi tiroid dan pertumbuhan tulang dengan osteoblast Relsilience di tulang, gigi, gusi, sendi, tendon, ligamen dan kulit. Penyembuhan dengan mengatur fungsi kolagen saraf dan penyembuhan dengan mengatur mielin, serta mencegah kanker endometrium dengan mengatur efek estrogen.
Kekurangan progesteron bisa membuat kecemasan, susah tidur, susah beristirahat, panik, gelisah, kekurangan cairan dan payudara membengkak.
Chapter
1 SISTEM HORMON MANUSIA
Sehabis berolahraga, tenggorokan
kita akan terasa kering dan kehausan. Ini terjadi karena tubuh banyak
mengeluarkan keringat, sehingga air dalam tubuh juga banyak yang keluar.
Keadaan demikian membuattubuh segera mengeluarkan zat yang menghentikan pengeluaran
cairan tersebut. Zat yang dimaksud dinamakan hormon. Apabila kita minum
air, segera hormon yang dikeluarkan tubuh tersebut akan berhenti.
Asal kata hormon dari bahasa Yunani
yakni hormaen yang berarti menggerakkan. Hormon merupakan suatu zat yang
dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi
hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang
disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran
khusus. Di pihak lain, terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan
hasil sekresinya melalui saluran khusus.
Walaupun jumlah yang diperlukan
sedikit, namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah penting. Ini dapat
diketahui dari fungsinya yang berperan antara lain dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat, dan lain sebagainya.
Hormon akan dikeluarkan oleh
kelenjar endokrin bila ada rangsangan (stimulus). Hormon tersebut akan diangkut
oleh darah menuju kelenjar yang sesuai. Akibatnya, bagian tubuh tertentu yang
sesuai akan meresponnya. Sebagai contoh, hormone insulin disekresikan pankreas
saat ada rangsangan gula darah yang tinggi, hormon adrenalin disekresikan
medula adrenal oleh stimulasi saraf simpatik, dan lain-lain.
Di dalam tubuh manusia ada beberapa
jenis kelenjar endokrin, yakni kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, timus,
pankreas, adrenal, ovarium, testis, dan kelenjar pencernaan. Simak dan pahami
uraian berikut.
1. Kelenjar Hipofi sis (Pituitari)
Kelenjar hipofi sis terletak pada
dasar otak dan di bawah kendali hipotalamus. Di dalam tubuh, ukurannya lebih
kurang sebesar kacang ercis. Kelenjar ini seringkali disebut pula sebagai master
of gland, sebab hormone yang dihasilkan dapat memengaruhi fungsi endokrin
yang lain.
Berdasarkan strukturnya, kelenjar
hipofi sis terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian depan (lobus anterior),
bagian tengah (intermediet), dan bagian belakang (posterior). Bagian tengahnya
hanya dimiliki oleh bayi, sementara pada orang dewasa telah hilang atau tinggal
sisanya saja. Oleh karena itu, pada orang dewasa, kelenjar hipofi sis
hanya tersusundua bagian saja yakni bagian depan dan bagian belakang. Berikut
dibahas dua bagian kelenjar hipofi sis tersebut.
a. Kelenjar Hipofisis Anterior
Kelenjar hipofisis anterior berkembang
dari lipatan langit-langit mulut yang tubuh ke arah otak. Lipatan tersebut
akhirnya kehilangan persambung an dengan saluran pencernaan. Bagian depan
kelenjar hiposifis ini menghasilkan banyak hormon. Selain itu, berpengaruh juga
terhadap berbagai macam organ
Di dalam tubuh, berbagai hormon yang
disekresikan kelenjar hipofi sis anterior ini hanya digunakan dengan jumlah
tertentu saja. Apabila terlalu berlebihan atau justru kekurangan dapat
memberikandampak yang tidak baik bagi tubuh. Misalnya saja, kelebihan hormone
somatotrof (hormon pertumbuhan) dapat menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme).
Selanjutnya, bila kelebihan tersebut terjadi pada waktu dewasa dapat
menyebabkan pertumbuhan yang tidak seimbang (akromegali), seperti tulang
muka, jari-jari tangan, dan kaki yang membesar. Sebaliknya, bila sekresi hormon
pertumbuhan kurang, akibatnya adalah pertumbuhan terhambat atau kekerdilan (kretinisme).
b. Kelenjar Hipofi sis Posterior
Kelenjar hipofi sis posterior
merupakan hasil dari perluasan otak. Tepatnya berasal dari perkembangan
tonjolan hipotalamus ke arah bawah, ke arah lipatan mulut yang membentuk bagian
anterior hipofisis. Hormon yang dihasilkan kelenjar ini ada tiga, yakni
vasopresin
(antidiuretic hormone = ADH),
pretesin, dan oksitosin. Vasopresin dan pretesin berfungsi
mengurangi jumlah air yang hilang dari ginjal saat keluar sebagai urine. Selain
itu, kedua hormon tersebut berfungsi menaikkan tekanan darah dengan mengecilkan
arteriol. Sementara, oksitosin berperan dalam membantu proses kelahiran
dengan kontraksi uterus. Oksitosin juga membantu sekresi susu dari payudara
ibu.
2. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar
yang terletak pada leher, tepatnya pada laring. Kelenjar ini terdiri atas dua
lobus yakni sebelah kanan dan kiri laring. Beratnya sekitar 25 g dan kaya akan
darah. Hormon terpenting yang disekresikan kelenjar tiroid adalah tiroksin.
Hormon tiroksin terbentuk dari asam amino yang mengandung yodium.
Bagi tubuh, hormon ini berpengaruh dalam proses metabolisme sel. Selain itu,
hormon tersebut juga memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi
jaringan tubuh.
Beberapa penyakit manusia ada yang
disebabkan oleh kelenjar tiroid. Kondisi kelebihan hormon tiroid (hipertiroid)
dapat menimbulkan gejala hipermetabolisme (morbus basedowi),
dengan tanda-tanda meningkatnya detak jantung sehingga muncul gugup, napas
cepat dan tidak teratur, mulut menganga, dan mata melebar. Sementara itu,
apabila seseorang sebelum dewasa kekurangan hormon tiroid (hipotiroid), tubuhnya
dapat mengalami kretinisme (kerdil). Kretenisme ditandai dengan fi sik
dan mental penderita yang tumbuh tidak normal.
Pada orang dewasa, kondisi
hipotiroid dapat menyebabkan miksedema. Gejala penyakit ini, adalah laju
metabolisme rendah, berat badan bertambah, bentuk badan menjadi besar, kulit
kasar, dan rambutmudah rontok. Selain penyakit-penyakit tersebut, seseorang
juga dapat mengalami pembengkakan kelenjar tiroid karena kekurangan makanan
yang mengandung yodium. Penyakit pembengkakan demikian dinamakan gondok.
3. Kelenjar Paratiroid (Anak Gondok)
Kelenjar paratiroid terdiri atas
empat struktur kecil yang terdapat pada permukaan kelenjar tiroid. Hormon yang
disekresikan kelenjar ini disebut parathormon (PTH). Hormon parathormon
berperan dalam pengaturan pemakaian ion kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43+) pada
jaringan.
Manusia jarang mengalami
hipoparathormon (kondisi kekurangan hormon parathormon). Kalaupun mengalaminya,
seseorang dapat kejang otot atau tetani. Sedangkan hiperparathormon
(kondisi kelebihan hormon parathormon) dapat menimbulkan berba gai gejala
seperti tulang menjadi rapuh, lemah, dan berbentuk abnormal. Selain itu, kadar
ion Ca2+ yang berlebihan dalam darah dapat masuk ke air seni dan mengendap
bersama ion fosfat. Endapan ini dapat membentuk batu ginjal sehingga menyumbat
saluran air seni.
4. Kelenjar Timus
Kelenjar timus merupakan kelenjar
hasil penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan. Pada orang dewasa,
kelenjar ini tidak digunakan kembali.
5. Kelenjar Adrenal (Anak Ginjal)
Kelenjar adrenal (glandula
adrenal) pada manusia berbentuk sepasang struktur kecil yang terletak di
ujung anterior ginjal dan kaya akan darah. Masing-masing struktur kelenjar ini
memiliki dua bagian, yakni bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula).
Bagian korteks kelenjar adrenal
menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) yang berpengaruh dalam
penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah dan denyut jantung
meningkat. Hormon ini juga berperan mengubah glikogen (gula otot)
menjadi glukosa (gula darah). Selain itu, hormon adrenalin bersama
hormon insulin memengaruhi proses pengaturan kadar gula dalam darah.
Sementara itu, bagian korteks
(bagian luar) adre nal mengeluarkan hormon kortin yang tersusun atas kortison
dan deoksikortison. Hormon kortin dapat memudahkan perubahan protein
menjadi karbohidrat, kemudian juga mengatur metabolisme garam dan air.
Penyakit manusia yang disebabkan
oleh kurangnya sekresi hormon ini adalah penyakit Addison. Gejala yang
timbul pada penderita penyakit ini antara lain tekanan darah rendah, kelemahan
otot, gangguan pencernaan, peningkatan retensi kalium dalam cairan tubuh dan
sel, kulit kecoklatan, dan nafsu makan hilang. Penderitanya dapat diobati
dengan pemberian hormon kortin melalui mulut atau intramuskular.
6. Kelenjar Pankreas
Kelenjar prankeas dinamakan juga kelenjar
Langerhans atau pulau Langerhans. Pulau Langerhans merupakan
sekelompok kecil yang tersebar di seluruh pankreas. Sel-sel pulau
Langerhans tak terkait dengan saluran pembawa getah pankreas yang
menuju duodenum. Namun, sel-sel kelenjar ini sangat kaya akan
pembuluh darah.
Sekresi yang dihasilkan dari
kelenjar Langerhans yakni hormone insulin, sebuah hormon berbentuk
protein yang ditemukan oleh Dr. Frederick Banting pada tahun 1922.
Hormon insulin berperan saat proses pengubahan gula darah (glukosa)
menjadi gula otot (glikogen) di dalam hati. Sehingga, oleh hormon
tersebut, kadar gula darah menjadi turun. Kekurangan hormon insulin pada
seseorang dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus atau penyakit
ken cing manis. Gejala penyakit kencing manis ditandai dengan tingginya
glukosa dalam darah yang tinggi. Glukosa yang ada dalam tubuh penderita
tidak diubah menjadi glikogen dan lemak, justru sebaliknya glikogen dan lemak
yang diubah menjadi glukosa.
Selain hormon insulin, kelenjar
Langerhans juga memproduksi hormon guklagon. Hormon guklagon hormon yang
berperan dalam mengubah glikogen menjadi glukosa.
7. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin disebut pula dengan
gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin,
namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar kelamin laki-laki
terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin perempuan berada pada ovarium.
Di dalam testis terdapat sel Leydig
yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen. Hormon
testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses
pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan
sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu
dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu
misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.
Sementara itu, hormon estrogen dan
progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen dihasilkan oleh folikel
de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi saat
pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya
payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan
kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan
lapisan endometrium.
Bagi wanita, hormon progesteron
berfungsi menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan
memperlan-car produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus
luteum dan dirangsang oleh LH.
8. Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan merupakan
kelenjar yang terdapat pada sa luran pencernaan. Misalnya saja kelenjar pada
lambung dan usus. Pada lambung, kelenjar mensekresikan hormon gastrin,
yaitu hormone yang berperan dalam sekresi getah lambung. Sementara hormone
sekretin dan hormon kolsistokinin disekresikan oleh kelenjar pada
usus. Ma sing-masing fungsi hormon ini adalah merangsang sekresi getah pankreas
dan getah empedu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar