Kamis, 13 Februari 2014

Struktur Kulit Manusia



Dilihat dari strukturnya, kulit terdiri dari dua lapis, lapisan yang paling luar disebut epidermis tersusun dari sel epitel pipih berlapis (skuamus kompleks), dan lapisan di bawahnya disebut dermis tersusun  dari jaringan ikat tidak beraturan. Kedua lapisan tersebut berlekatan dengan erat. Tepat di bawah dermis terdapat lapisan hipodermis atau fasia superfisial yang terutama  tersusun dari jaringan adiposa yang bukan bagian dari kulit.
Lapisan Epidermis Kulit Manusia
Epidermis tersusun dari sel epitel pipih berlapis (skuamus kompleks), mengandung sel-sel pigmen yang memberi warna pada kulit dan berfungsi melindungi kulit dari kerusakan oleh sinar matahari. Epidermis terdiri dari beberapa lapis sel. Sel-sel tipis, datar, seperti sisik dan terus menerus mengelupas, dan diganti oleh sel-sel di bawahnya. Proses ini berjalan terus menerus selama kita hidup. Protoplasma selnya berubah menjadi sejenis protein yang disebut keratin. Keratin adalah suatu protein yang bersifat tahan air, jadi lapisan ini merupakan “ mantel “ tubuh alami yang melindungi jaringan-jaringan yang lebih dalam dari kehilangan air.
Lapisan epidermis terdiri atas ( dari luar ke dalam ).
1). Stratum corneum (lapisan tanduk) disebut juga kuli ari .
Lapis paling luar disebut stratum korneum, yang disebut juga sebagai lapisan bertanduk, karena lapisan ini tersusun dari sel- sel pipih berkeratin yang merupakan sel-sel mati. Lapisan ini secara terus-menerus mengalami gesekan dan mengelupas, namun secara terus menerus pula selalu diganti oleh sel-sel yang lebih dalam.
2). Stratum lucidum, sel-sel jernih dan terdiri atas beberapa lapis, stratum lucidum ini tampak lebih terang disebabkan akumulasi dari molekul keratin.
3). Stratum gronulosum, terletak di bawah stratum lucidum , merupakan daerah dimana sel-sel mulai mati karena terakumulasinya molekul bakal keratin yang memisahkan sel-sel ini dari daerah dermal. Stranum gronulosum terdiri atas 2-3 lapis sel yang bentuknya pipih yang diduga merupakan peralihan antara stratum germinativum dan sel-sel stratum corneum pada permukaan kulit.
4). Stratum germinativum, stratum germinativum ini tersusun dari sel-sel epidermal yang menerima nutrisi cukup dari dermis. Sel-sel tersebut secara konstan mengalami pembelahan dan menghasilkan berjuta-juta sel baru setiap hari. Sel-sel yang lebih tua akan terdesak ke luar menjauhi sumber nutrisi, sehingga sel-sel tersebut lambat laun akan mati dan mengalami keratinisasi.
Stratum germinativum terdiri atas dua lapisan, yaitu :
a). Stratum spinosum, sel-selnya nampak berduri, karena adanya fibril-fibril halus yang menyambung satu dengan yang lainnya.
b). Stratum basalis, merupakan bagian yang palinhg bawah dari stratum germinativum. Sel-selnya terus menerus membelahmembuat sel-sel baru.
Dilihat dari strukturnya, kulit terdiri dari dua lapis, lapisan yang paling luar disebut epidermis tersusun dari sel epitel pipih berlapis (skuamus kompleks ), dan lapisan di bawahnya disebut dermis tersusun  dari jaringan ikat tidak beraturan. Kedua lapisan tersebut berlekatan dengan erat. Tepat di bawah dermis terdapat lapisan hipodermis atau fasia superfisial yang terutama  tersusun dari jaringan adiposa yang bukan bagian dari kulit.
Struktur Lapisan Dermis Kulit
Dermis tersusun dari jaringan ikat, terdiri dari dua daerah utama, yaitu daerah papilar dan daerah retikular dan seperti epidermis, ketebalannya tidak merata. Misalnya, dermis pada telapak tangan dan telapak kaki lebih tebal daripada kulit yang lain. Dermis terdiri dari dua lapis jaringan :
1). lapisan papillaris
Merupakan lapiosan dermal yang paling atas, terletak pada bagian atas, sangat tidak rata, dengan permukaan berlekuk-lekuk yang terdiri dari papil-papil kecil berbentuk kerucut. Papila adalah proyeksi seperti kerucut yang menjorok ke arah epidermis. Proyeksi ini ditandai dengan cap jari, yang  merupakan pola unik dari bagian yang tidak berubah selama hidup. Jaringan kapiler yang banyak pada lapisan papilar menyediakan nutrien untuk lapisan epidermal dan memungkinkan panas merambat ke permukaan kulit.  Lekukan-lekukan ini diikuti oleh epidermis yang ada diatasnya. Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat yang berisi jaringan saraf  dan penuh dengan pembuluh darah dan pembuluh limfe, kelenjar-kelenjar, serta folikel rambut. Reseptor sentuhan juga terdapat dalam lapisan papilar.
2). Lapisan retikularis
Merupakan lapisan kulit paling  dalam terdiri atas jaringan fibrosa dan beberapa serabut elastis serta mengandung banyak arteri, vena, reseptor tekanan, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus. Baik lapisan papilar maupun retikular mengandung banyak serabut kolagen dan serabut elastis. Adanya serabut elastis tersebut menyebabkan kuliy orang muda lebih elastis, sedangkan kulit orang tua menjadi keriput karena serabut elastis dan lapisan lemak subkutan menjadi sangat berkurang. Pada seluruh dermis juga mengandung firoblas, sel-sel adiposa, berbagai jenis makrofage yang sangat penting pada pertahanan tubuh dan berbagai jenis sel yang lain. Dermis juga memiliki banyak pembuluh darah, yang memungkinkan berperan melawan regulasi suhu tubuh.
Bila suhu tubuh meningkat, arteriol dilatasi, dan kapiler-kapiler dermis menjadi terisi dengna darah yang panas. Dengan demikian memungkinkan panas dipancarkan dari permukaan kulit ke udara.
Bila suhu lingkungan dingin, maka panas tubuh harus disimpan, untuk itu arteriol dermal berkontraksi sehingga darah tidak banyak menuju permukaan kulit, dengna demikian sedikit panas tubuh dipancarkan ke seluruh tubuh.
Dermis kaya akan pembuluh limfe dan serabut-serabut saraf. Banyak ujung saraf berakir pada dermis tubuh menjadi reseptor khusus, sehingga mampu mendekteksi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan yang kemudian disampaikan ke otak.  Lapisan retikuler dihubungkan dengan bagian bawah kulit oleh jaringan subcutaneus yang terdiri atas jaringan ikat areolar dengan perkecualian di beberapa tempat berisi beberapa sel-sel lemak. Kulit di depan leher, jaringan ikatnya lepas dan dapat bergerak, sedang kulit pada tapak tangan dan tapak kaki hubungannya erat adn kuat. Pada anak-anak kulit dapat direntangkan dan dilenturkan serta dapat kembali dalam keadaan normal, kulitnya masih sangat elastis. Bila usia meningkat elastisitas kulit berkurang dan kerutan menjadi permanen.
Jaringan Hipodermis ( Subcutaneus )
Lapisan ini bukan merupakan bagian dari kulit. Lapisan ini terdiri atas jaringan penyambung yang menghubungkan kulit secara longgar dengan organ-organ yang berdekatan, memungkinkan kulit bergeser terhadap organ – organ tersebut. Pada hipodermis terhadap sel-sel lemak, jumlah dan ukurannya berbeda menurut daerah tubuh dan keadaan nutrisi individu.
Kelenjar Sebasea (Kelenjar Minyak)
Kelenjar sebasea ditemukan tertanam pada lapisan dermis hampir di semua bagian tubuh kecuali pada daerah yang tidak berambut. Merupakan kelenjar majemuk alveolar (kelenjar asiner). Sekresinya disebut sebaum, umumnya disekresikan pada bagian atas folikel rambut. Kecuali pada daerah seperti bibir salurannya bermuara langsung pada epidermis.
Sebum terdiri  dari campuran kompleks lipid yang antara lain mengandung trigliserida, asam lemak bebas, kolesterol. Faktor utama yang mengatur kelenjar sebasea pada laki – laki adalah testosteron testis, pada wanita oleh gabungan androgen ovarium dan adrenal.
Aliran kelenjar sebasea adalah kontinyu, dan gangguan pada sekresi dan aliran normal sebum merupakan salah satu alasan akan timbulnya jerawat. Sekresi kelenjar sebasea ini juga menyebabkan kulit menjadi fleksibel. Kelenjar ini merupakan jaringan protektif pada permukaan kulit, dan juga mencegah absorbpsi dan penguapan dari kulit.
Kelenjar keringat ( glandula sudorferae )
Kelenjar inin menghasilkan keringat dan dikeluarkan melalui saluran yang membuka ke luar. Keringat tidak berwarna, seperti air, mengandung garam (terutama NaCl), dan zat -zat anorganik lain seperti darah, tetapi dalam konsentrasi yang lebih rendah. Zat organik yang terkandung sama dengan urine, antara lain: urea, asam urin, kreatinin, dan fenol sulfat. Keringat biasanya bereaksi asam ( pH = 5.65 ), dan berbau khas.
Pembuluh Darah Dan Limfe Pada Kulit
Arteri yang memberi darah pada kulit membentuk anyaman dalam subcutaneus (hypodermis) dan mengirim cabang kapiler-kapiler darah ke folikel rambut dan glandula sudoriferae ( kelenjar keringat ) . Kapiler darah pada kulit benyak sekali  sehingga mampu menampung sebagian besar darah dari tubuh. Jumlah darah yang mengisi pembuluh-pembuluh darah ini bervariasi tergantung dari melebar dan menyempitnya pembuluh darah itu. Pembuluh darah yang melebar disebut vasodilatasi, dan yang menyempit disebut vasokontriksi.
Melebar dan menyempitnya pembuluh darah diatur oleh saraf vasomotoris. Terdapat pula anyaman-anyaman pembuluh limfe paad permukaan corium. Pembuluh-pembuluh ini berhubungan satu dengan yang lain, dan pada pembuluh limfe pada subcutaneus.

Persyarafan Kulit
Pada kulit terdapat ujung – ujung saraf perifer, yaitu:
a). Serabut saraf motoris, yang mengatur pelebaran pembuluh darah (vasodilatator ) , serta saraf motoris yang menginervasi musculus arrector ( arector pilorum )
b). Ujung saraf yang merupakan reseptor dingin ( benda Krause ) dan reseptor panas ( benda Ruffini ).
c). Ujung saraf yang merupakan indera peraba ( benda Meissner ) dan indera tekanan ( benda Pacini ).
d). Indera untuk merasakan sakit dan nyeri, terdiri atas sejumlah reseptor diperkirakan lebih dari 2.000.000, yang merupakan ujung saraf bebas.
e). Serabut saraf sekretoris yang terbesar dan kelenjar-kelenjar.

Warna kulit disebabkan oleh pigmen yang terdapat dalam stratum germinativum. Orang kulit putih juga mempunyai pigmen dalam kulitnya, tetapi seberapa benyak, Masih banyak pigmen, makin hitam warna kulit. Orang bulai kulitnya (albino) tidak mempunyai pigmen pada rambut, iris mata.
Melanin, adalah suatu pigmen coklat yang diproduksi oleh sel-sel khusus disebut melanosit, terdapat di dalam stratum basale dari stratum germinativum. Produksi melanin akan meningkat bila kulit terkena sinar matahari langsung. Melanin menyediakan suatu “payung“ pigmen pelindung terhadap inti sel basale, jadi melindungi materi genetik (ADN) dari pengaruh radiasi ultraviolet. Suatu penggumpalan melanin pada suatu titik umumnya disebut bintik-bintik.

Warna kulit dihasilkan dari dua faktor, yaitu jumlah produksi melanin dan tingkat oksigenasi darah. Seseorang dengan tingkat produksi melanin tinggi memiliki kulit bersifat coklat, pada orang yang berkulit lebih cerah, memiliki lebih sedikit melanin, darah dermal memasok warna merah melalui sel-sel lapisan lebih atas yang agak transparan, sehingga kulit berwarna merah. Bila darah dermal kekurangan oksigen atau tidak bersirkulasi dengan baik, kulit akan menjadi kebiruan (sianotik).

Struktur Kuku Manusia
Kuku merupakan derivat epidermis, berupa lempeng-lempeng zat tanduk terdapat pada permukaan dorsal ujung jari tangan dan jari kaki. Kuku terdiri dari bagian akar dan bagian badan.  Dilihat dari atas, pada ujung proksimal badan kuku terdapat bagian putih berbentuk sabit yang disebut lunula. Kuku merupakan lempengan yang keras di atas ruas jari terakhir. Tiap – tiap kuku melekat pada corium yang mengalami modifikasi menjadi matrik / dasar kuku.
Pada bagian akhir dasar kuku kulit merupakan lipatan yang di dalamnya terdapat akar kuku. Pertumbuhan memanjang kuku disebabkan oleh pembelahan sel-sel lunak pada stratum germinativum pada akar kuku.

Struktur Rambut ( Pili ) Manusia
Rambut merupakan lapisan tipis bertanduk yang berasal fdari invaginasi epitel epidermis. Warna dan ukurannya berbeda-beda menurut ras, usia seks, dan daerah tubuh. Rambut hampir terdapat dalam seluruh permukaan tubuh kecuali pada permukaan tangan. Rambut  tumbuh secara diskontinyu dan mempunyai periode pertumbuhan dan diikuti oleh periode istirahat. Pertumbuhan ini tidak terjadi secara serentak di seluruh bagian tubuh, walaupun pada daerah yang sama. Jenis pertumbuhan ini disebut  pertumbuhan mosaik. Lama periode pertumbuhan dan periode istirahat tidak sama sesuai dengan daerah tubuh. Pertumbuhan   rambut  pada daerah tubuh  tertentu  seperti kulit kepala, wajah dan pubis sangat dipengaruhi oleh hormon – hormon seks ( khususnya androgen ), hormon adrenal dan tiroid. Pertumbuhan rambut tidak dipengaruhi oleh seringnya potong rambut atau cukur. Rambut dibungkus oleh folikel rambut, yaitu suatu invaginasi epidermis yang terjadi selama periode pertumbuhan dengan suatu pelebaran ujung yang dinamakan bulbus rambut. Bagian rambut yang berada di dalam folikel rambut disebut akar rambut. Rambut dibentuk oleh pembelahan mitosis sel -sel epitelial germinal  yang kecukupan makanan pada bulbus rambut. Sel-sel germinal ini akan membelah terus dan mengalami diferiensiasi menjadi sel-sel yang membentuk medula rambut, korteks rambut, dan kutikula rambut. Sel-sel yang lebih tua didesak menjauh dari daerah pertumbuhan ini, sel-sel tersebut mati dan mengalamu keratinisasi, membentuk bagian membesar dari pangkal rambut. Bagian rambut yang terdapat dalam folikel rambutdisebut akar rambut, dan yang menjulur ke luar/permukaan kulit disebut batang rambut. Rambut terdiri atas, kutikula, cortex, medulla. Medulla merupakan lapisan sel yang paling dalam yang sering kali berisi ruang udara.
Rambut halus menutupi seluruh permukaan tubuh, kecuali pada tapak kaki, tapak tangan, dan ruas jari terakhir. Rambut tidak punya pembuluh darah, nutrisi didapat dari pembuluh darah papila pada corium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar